Jika situs web yang kita miliki diibaratkan dengan sebuah
rumah, maka sebelum kita mengundang orang lain untuk berkunjung, terlebih
dahulu kita ingin memastikan bahwa rumah kita layak dikunjungi, bukan?
Misalnya, kita pasti ingin memastikan bahwa rumah kita bersih, rapi, dan
tentu saja membuat tamu merasa nyaman. Begitu juga dengan situs web. Sebelum
kita mempromosikan dan mengajak orang-orang untuk berkunjung, sudahkah
kita memeriksa struktur, layout, dan desain situs web yang kita miliki?
Lalu, apakah desain sebuah situs web berpengaruh terhadap
SEO? Tentu saja. Tapi, sebelum kita bertanya tentang apakah Google akan
mengindeks situs web kita, hal yang terlebih dahulu harus ditanyakan adalah
apakah situs web kita layak dikunjungi oleh para pembaca?
STRUKTUR, LAYOUT, DAN DESAIN WEBSITE
Sebelum kita membahas desain situs web seperti apa yang
ramah SEO, cobalah berkunjung ke situs-situs populer dan lihat desain mereka
secara keseluruhan. Strukturnya, layout-nya, bagaimana mereka
meletakkan image, dan lain-lain. Pelajari dengan saksama apa yang membuat
situs mereka memiliki banyak pengunjung.
Bagi Anda yang belum begitu familiar dengan perbedaan antara
sturuktur, layout, dan desain web,
berikut kami berikan sedikit ulasan.
Struktur Website
Secara garis besar, struktur sebuah situs web adalah susunan
atau kerangka navigasi situs web. Pengertian lainnya adalah cara
menyampaikan alur informasi kepada pembaca sekaligus kepada mesin.
Tujuannya sudah jelas, agar situs web kita mudah dimengerti.
Menurut Hadi Sutopo dalam bukunya Pemrograman Flash
dengan PHP & MySQL, ada 4 jenis struktur situs web: linear, hierarki, spoke-and-hub,
dan full web model.
Silo Structure
Ada pula yang disebut dengan Silo Structure yang lebih
efektif untuk mengoptimasi SEO. Polanya hampir sama dengan struktur hierarki,
namun lebih dinamis. Laman dibagi per kategori dan dibagi ke kembali dalam
subkategori.
Layout Website
Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang
berhubungan ke dalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini
bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. (Gavin Amborse & Paul
Harris, London 2005)
Sama seperti struktur, tujuan penyusunan elemen web adalah
agar arus informasi mudah diterima oleh pembaca. Secara sederhana, elemen dasar
sebuah website adalah header, navigasi, konten, sidebar, dan footer.
Desain Website
Desain web sering kali dimaknai
sebagai hanya aspek visual, padahal desain web lebih kompleks daripada
itu. Desain web meliputi alur informasi, struktur web, desain antarmuka,
navigasi, layout, warna, responsif, dan tipografi. Dengan kata lain, desain web
adalah seluruh elemen yang mencakup tampilan situs web Anda baik itu tampilan
bagi pengguna maupun bagi mesin pencari.
DESAIN WEB SEO FRIENDLY
Google sendiri menyatakan bahwa desain sebuah web merupakan
salah satu faktor yang menentukan ranking. Desain web haruslah mudah diakses
dan mudah digunakan, dengan kata lain user-friendly. Berkaitan dengan
struktur, layout, dan desain web, ada beberapa langkah yang bisa kita
lakukan untuk mengoptimasi SEO.
1. USER
EXPERIENCE
Bayangkan jika Anda sedang berkunjung ke situs web orang
lain. Apa yang Anda harapkan? Anda tentu mengharapkan situs web yang mudah
digunakan, dilengkapi dengan navigasi yang relevan agar Anda tidak “tersesat”
di situs web tersebut, dilengkapi dengan fitur pencarian, dan lain-lain.
User Experience (UX) adalah bagaimana pembaca
atau pengguna (user) berinteraksi dengan web kita. Misalnya, berapa lama
pembaca berada di web Anda, halaman apa saja yang dikunjungi, tautan mana yang
diklik, dan lain-lain. Selain konten yang menarik, situs yang mudah digunakan
juga akan membuat pembaca betah berlama-lama di situs web kita.
UX merupakan salah satu faktor algoritma Google karena
Google menganggap ketika seseorang mengakses sebuah situs web dalam waktu lama,
maka orang tersebut mendapatkan user experience yang baik dan
mendapatkan informasi yang diinginkan. Sebaliknya, jika Google mendapati
pengguna yang meninggalkan sebuah situs dalam waktu cepat (bounce rate tinggi),
maka mereka akan berasumsi bahwa pengguna tidak mendapatkan user
experience yang baik dan tidak mendapatkan informasi yang diinginkan.
Optimasi User Experience
- Konten. Buatlah konten yang menarik dan informatif. Minimalisasi typo dan salah eja. Pergunakan tanda baca dengan bijaksana.
- Struktur konten. Bagi konten ke dalam subheading, subsubheading, agar pembaca bisa membedakan antara topik utama dengan subtopik. Jika perlu, gunakan numbered dan bulleted list.
- Navigasi. Perbaiki struktur situs web dengan menggunakan navigasi yang mudah digunakan agar pembaca (juga mesin pencari) mudah mendapatkan informasi yang mereka inginkan.
- Desain. Perbaiki tampilan situs web secara keseluruhan. Misalnya, pemilihan warna yang nyaman di mata pembaca, desain yang menarik, layout yang informatif, pemilihan jenis huruf, dan lain-lain.
- Responsif. Ini penting karena tidak semua pengguna membaca situs web kita di layar komputer, ada pula yang membacanya di layar smartphone atau perangkat lain.
Sama seperti prinsip desain pada umumnya, layout atau
tata letak sebuah situs web juga harus memerhatikan prinsip-prinsip dasar
seperti:
- Sequence: Urutan perhatian atau aliran informasi.
- Emphasis: Penekanan pada bagian-bagian tertentu atau menonjolkan hal yang paling penting dari layout.
- Balance: Teknik pengaturan bidang layout (simetris dan asimetris).
- Unity: Kesatuan seluruh elemen layout.
Navigasi Website
Pada dasarnya, layout situs web tergantung kepada kebutuhan
situs web itu sendiri. Namun, ada beberapa elemen dasar yang sebaiknya dipenuhi
agar situs web kita lebih SEO friendly:
- Daftar isi – Daftar isi yang diletakkan di awal setiap laman utama akan memudahkan pembaca menemukan apa yang mereka cari.
- Sitemaps – Sitemaps berisi informasi navigasi secara keseluruhan.
- Las updated – Berisi informasi kapan terakhir kalinya situs web Anda di-update.
- Sidebar – Anda bisa meletakkan informasi penting atau link di sidebar. Misalnya, widget/gadget subscriber atau promo yang sedang berlangsung.
- Breadcrumbs – Memberikan informasi kepada pembaca di mana mereka sedang berada.
- Tombol search – Tidak semua pembaca tahu persis apa yang sedang mereka cari di situs web Anda, itu sebabnya mengapa tombol “search” diperlukan. Dengan tombol ini pengguna bisa mencari konten berdasarkan kata atau frasa.
Ketika membagi situs web ke dalam beberapa
kategori/label, pastikan Anda menggunakan URL yang sesuai. Misalnya, Anda
adalah penyedia jasa web hosting dan ingin memberikan informasi daftar harga
web hosting untuk beberapa kategori. Tapi URL yang Anda gunakan
adalah www.domain.com/daftar-harga-1,
kira-kira bagaimana nasibnya di mesin pencari dan pengguna? Alih-alih
menggunakan URL yang ambigu seperti itu, sebaiknya gunakan URL seperti:
www.Domain.com/cloud-hosting-for-personal/
www.Domain.com/cloud-hosting-for-corporates/
www.Domain.com/free-hosting-untuk-organisasi-non-profit/
3. TAGS
Membagi konten ke dalam beberapa bagian bukan hanya
memudahkan pengguna untuk mencerna informasi, jika digunakan dengan benar,
pembagian konten dan penggunaan tag juga bisa mendongkrak SEO.
- Title tag – Title tag akan terlihat di beberapa tempat, di antaranya di URL dan hasil pencarian. Itu sebabnya mengapa menggunakan kata kunci atau frasa kata kunci di tittle tag berpengaruh terhadap SEO.
- H tag – Headings, subheadings, atau heading 1, 2, 3, dst.
- Alt images tags – Mesin pencari tidak bisa membaca gambar. Alt tags berfungsi untuk mengkomunikasikan gambar yang kita pasang kepada mesin pencari agar mereka bisa
4. KEYWORDS
Ini bukan tentang seberapa banyak kata kunci yang Anda
gunakan, tapi kata kunci yang mana dan di mana Anda meletakkannya. Selain di
judul, tempat paling strategis untuk meletakkan kata kunci adalah di dalam
konten. Di mana?
- Paragraf pertama.
- Subjudul.
- Paragraf terakhir
Hindari menggunakan kata kunci secara berulang-ulang di
dalam satu paragraf karena akan dianggap keyword stuffing.
5. KONTEN YANG KOMPREHENSIF
Ketika membuat konten, kadang kita hanya terpatok kepada
kuantitas konten daripada kualitas konten itu sendiri. Padahal yang terpenting
adalah bagaimana sebuah topik dibahas secara komprehensif (lengkap dan tuntas).
Misalnya, ketika kita membahas tentang topik Tip
Monetisasi Blog, tentu kita perlu membahasnya secara lengkap dari mulai apa
itu monetisasi, apa saja jenisnya, dan bagaimana caranya.
Berbeda dengan ketika kita membahas tentang bagaimana cara
membuat jus jeruk. Kita tidak perlu membahas sejarah jeruk atau daerah-daerah
penghasil jeruk (kecuali jika memang membahas itu). Yang kita perlukan
hanyalah menjelaskan tentang bahan, takaran, cara pembuatan, dan cara
penyajian. Tidak perlu menghabiskan sampai 2000 kata.
6. INTERNAL & EXTERNAL LINK
Internal link adalah tautan yang menghubungkan antar satu
laman dengan laman lainnya yang berada di situs web kita. Ini juga
berfungsi sebagai “jembatan” bagi Google crawler. Sedangkan eksternal
link adalah tautan yang menghubungkan situs web kita dengan situs web lainnya.
MOBILE FRIENDLY
Semakin hari, smartphone semakin marak
dipergunakan, bukan hanya sebagai alat komunikasi, tapi juga alat untuk
mengakses informasi. Jika Anda pernah memerhatikan kategori perangkat di Google
Analytics, Anda bisa menemukan berapa banyak pengguna yang mengakses situs web
Anda dan perangkat apa saja yang mereka gunakan.
- Karena Google mementingkan user experience, maka desain situs yang mobile-friendlytermasuk salah satu faktor yang memengaruhi ranking.
- Tampilan desktop sulit dibaca di mobile phone dan itu akan menyulitkan pembaca, seringkali membuat mereka kesal dan tidak ingin kembali ke situs Anda.
Responsive Design
Responsive design adalah jenis pengaturan yang
menggunakan kode HTML sama untuk setiap perangkat, yang disesuaikan hanyalah
ukuran (menggunakan kode CSS). Dengan kata lain, tampilan web akan secara
otomatis berubah, sesuai perangkat yang dipergunakan. Pengaturan jenis ini
paling direkomendasikan oleh Google.
- Gunakan template yang memiliki pengaturan responsif. Jika tidak, Anda bisa menghubungi desainer web Anda.
- Pastikan bahwa Anda tidak menggunakan robots.txt untuk memblokir Google crawler.
- Hindari menggunakan multimedia yang tidak bisa tampil di mobile phone seperti flash atau media player lain yang tidak kompatibel untuk mobile phone.
- Cek tampilan situs web Anda di berbagai perangkat untuk memastikan pengaturan responsifnya bekerja dengan baik.
Yap itulah beberapa tips Cara MenDesain Web yang SEO Frindely ala A1-Dsgen
Jika memiliki pertanyaan silahkan tingalkan komentar dibawah ini
Terimakasih